Batik telah ada sejak abad-17 tepatnya pada zaman kerajaan Majapahit. Namun pada saat itu batik masih digambar pada sebuah daun lontar dan motifnya masih didominasi dengan motif binatang dan tanaman. Lambat laun dari motif tanaman beralih menjadi motif abstrak seperti misalnya motif bentuk awan, relief pada candi, dan wayang weber. Perubahan motif tersebut juga dipengaruhi oleh budaya islam hingga selanjutnya batik digabungkan dengan corak lukisan dan juga hiasan pada pakaian hingga dikenal sebagai batik tulis seperti saat ini.
Perkembangan selanjutnya, kerajinan batik ini menyebar hingga keseluruh pulau jawa, hingga masing-masing daerah memiliki corak dan motif yang khas sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah.
Menurut catata sejarah, setelah zaman Majapahit kerajinan batik mulai dikembangkan lagi yakni pada masa kejayaan kerajaan Mataram kemudian dilanjutkan pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Pada zaman kerajaan-kerajaan ditanah Jawa khususnya ketika batik diaplikasikan pada media kain hanya digunakan oleh kalangan raja dan keluarga bangsawan. Oleh karena itu kain batik hanya diproduksi di dalam keraton sehingga masyarakat awam tidak diperkenankan memakainya kecuali para pengikut bangsawan dan raja.
Oleh karena itu para pengikut raja dan bangsawan tinggal di luar tembok keraton,maka kerajinan batik ini mulai dapat diperkenalkan pada masyarakat awam oleh mereka.
Pada zaman kerajaan tersebut, untuk pewarnaan kain batik masih menggunakan pewarna alami seperti dari tumbuh-tumbuhan: pohon mengkudu, tinggi, sofa, dan nila.
Sementara bahan soda dibuat dari abu sera campuran garam dan lumpur.
to be continued.........
©Hendro Sinaga |
Friday, April 30, 2010
Sejarah Batik
Diposkan oleh endru posting di Friday, April 30, 2010
Label: Budaya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment